WiBro, Saingan WiMax

WiBro (Wireless Broadband) adalah WiMAX versi Korea Selatan. Teknologi ini dikembangkan oleh para pelaku industri telekomunikasi negeri ginseng tersebut dengan mengadopsi standar IEEE 802.16e. Standar yang diproyeksikan sebagai mobile WiMAX. KT Corporation (Korea Telecom) dan SK Telecom adalah pionirnya dan telah memulai layanan teknologi ini di wilayah Seoul dan sekitarnya pada 30 Juni 2006.

WiBro dirancang untuk mengatasi keterbatasan proses transmisi data ponsel. Juga sekaligus untuk mensiasati keterbatasan mobilitas akses jaringan internet broadband pada ADSL atauWLAN. WiBro mampu mencapai kapasitas transfer data 30 hingga 50 Mbps dengan jarak jangkauan 1 hingga 5 km. Artinya pengguna bisa tetap mengakses internet saat bergerak hingga kecepatan 120 km/jam. Bandingkan dengan WLAN yang tingkat mobilitasnya hanya sebatas kecepatan berjalan kaki, atau mobilitas pada ponsel yang bisa mencapai kecepatan hingga 250 km/jam.

Dengan kemampuan seperti ini bisa dibilang WiBro jauh lebih unggul daripada WiMAX (802.16a). Tidak heran jika sejumlah perusahaan telekomunikasi terkemuka dari berbagai negara sangat berminat terhadap teknologi ini. Di antaranya TI (Italia), TVA (Brasil), Omnivision (Venezuela), PORTUS (Kroasia), serta Arialink (Michingan, A.S.). Rencananya layanan teknologi WiBro akan mereka luncurkan setelah mempelajari hasil uji coba yang dilakukan selama tahun 2006-2007. Sementara itu di saat yang bersamaan pengelola teknologi WiMAX tidak lantas hanya tinggal diam saja. Sejumlah komponen tambahan baru telah disiapkan untuk peningkatan kemampuan teknologinya. Itupun agar nantinya kompatibel dengan teknologi WiBro.

WiBro menggunakan sistem TDD untuk penggandaan kanal, OFDM untuk fungsi multiakses dan frekuensi operasional 8,75 MHz. Berkat campur tangan pemerintah Korea dengan memberikan kanal selebar 100 MHz pada frekuensi 2,3–2,4 GHz untuk teknologi ini, pada tahun 2004 WiBro tahap pertama berhasil diluncurkan. Uni Telekomunikasi Internasional (ITU) lantas mengesahkan teknologi WiBro sebagai mobile WiMAX pada akhir ahun 2005. Mengingat teknologi ini memenuhi persyaratan QoS (quality of service) untuk keperluan streaming video dan layanan lain yang rentan cacat data.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Monitoring Suhu dan Kelembaban Menggunakan DHT11, NodeMCU, MQTT, Node-Red dan MySQL

[Termux] Nginx sebagai Load Balancer dan Web Server

Bagian-Bagian Motherboard(Mainboard) dan Fungsinya